Pemrosesan Sinyal Gelombang Infra Merah Dekat dan Gelombang Hijau Untuk Mendapatkan Point Cloud Airbone Lidar Bathymetry pada Perairan Dangkal (Studi Kasus: Perairan Pulau Ular dan Pantai Tanjung Sari Cilegon, Provinsi Banten)

Signal Processing of Near Infrared Waves and Green Waves to Obtain Airbone Lidar Bathymetry Point Clouds in Shallow Waters (Case Study : Pulau Ular Waters and Tanjung Sari Beach, Cilegon, Banten Province)

Authors

  • Rifai Rahman sttal
  • Endro Sigit Kurniawan
  • Listiyo Fitri Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut

DOI:

https://doi.org/10.37875/hidropilar.v8i2.256

Keywords:

Airbone LiDAR Bathymetry, green waves

Abstract

Akuisisi kedalaman menggunakan Airborne LiDAR Batimetri adalah suatu metode pengukuran yang efisien untuk topografi dasar air di area perairan dangkal. ALB memiliki keterbatasan kemampuan penetrasi sensor terhadap badan air seperti kekeruhan, suhu dan salinitas. Faktor kekeruhan sangat mempengaruhi kemampuan gelombang hijau untuk masuk sampai permukaan dasar air. Untuk meningkatkan jumlah point cloud yang mewakili seabed, perlu dilakukan pengolahan sinyal gelombang hijau. Pengolahan sinyal gelombang hijau sebelumnya menggunakan metode sinyal individu yang terisolasi yang dianggap mewakili sekitar. Pada penelitian ini digunakan pengolahan sinyal gelombang infra merah dekat dan gelombang hijau dengan metode perwakilan pantulan mayoritas menggunakan software Leica LSS 3.1. Penentuan nilai maximum amplitude threshold, maximum amplitude threshold, dan slope threshold dilakukan otomatis oleh software berdasarkan sigma rata-rata mayoritas pantulan. Metode perwakilan pantulan mayoritas memberikan hasil yang baik di perairan jernih maupun di perairan keruh. Pada kondisi perairan jernih Pulau Ular penetrasi gelombang hijau pada permukaan dasar perairan mencapai kedalaman 13,87 meter. Sedangkan pada perairan keruh Pantai Tanjung Sari penetrasi gelombang hijau hanya mencapai 7,2 meter. Kekurangan dari pengolahan sinyal gelombang dengan metode ini adalah jumlah noise point cloud menjadi banyak sehingga pengolahan data menjadi lebih lama. Dari hasil uji akurasi dengan proses output control report menggunakan data sounding colok RTK dari kedalaman 0 sampai 1,5 meter didapatkan nilai RMS 0,331 meter.

References

Alamsyah, S. A., & Rivai, A. (2019). Implementasi Lidar Sebagai Kontrol Ketinggian Quadcopter. Jurnal Teknik Pomits, 8(2), A109-A114. Bathymetric LiDAR system. DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.43034.

Christian Huygens (1629-1695): “Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias”.

Mader, D., Richter, K., Westfeld, P., & Maas, H. (2021). Potential of a Non-linear Full-Wavefrom Stacking Technique in Airborne LiDAR Bathymetry. PFG, 89,139–158. https://doi.org/10.1007/s41064-021-00147-y.

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

LaRocque and west, (1990). Bathymetric LiDAR system. https://www.researchgate.net/publication/340809103_Analysis_of_State-of-the-Art_Hydrographic_Survey_Technologies.

Leica Geosystems AG. (2015). Leica Chiroptera II The most cost-effective nearshore LiDAR sensor. Switzerland: Leica Geosystems AG. LiDAR Bathymetry for Nautical Charting. http://www.iicacademy.com/docs/LiDARBathymetryforNauticalCharting.pdf.

Mader, D., Richter, K., Westfeld, P., & Maas, H. (2021). Potential of a Non-linear Full-Wavefrom Stacking Technique in Airborne LiDAR Bathymetry. PFG, 89,139–158. https://doi.org/10.1007/s41064-021-00147-y.

Peraturan Presiden RI Nomor 66 Tahun (2019). Susunan Organisasi TNI.

Poerbandono., & Djunarsah, E. (2005). Survei Hidrografi. Bandung: PT Refika Aditama.

Quadros, N. D. (2015). Unlocking the Characteristics of Bathymetric LiDAR Sensors. LiDAR Magzine, 3, 62-67

Sejarah Pushidrosal. https://www.pushidrosal.id/assets/filemanager/pdf/SEJARAH_PUSAT_HIDROGRAFI_DAN_OSE.pdf. (Online).

Sharma, S. (2018). Vosselman, G. dan Mass, H. (2010). Airborne and Terrestrial Laser Scanning. USA: Whittles Publishing.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1996 tentang “Perairan Indonesia”, Jakarta.

Vosselman, G., & Mass, H. (2010). Airborne and Terrestrial Laser Scanning. USA: Whittles Publishing.

Downloads

Published

2022-12-29

How to Cite

Rahman, R., Kurniawan, E. S., & Fitri , L. (2022). Pemrosesan Sinyal Gelombang Infra Merah Dekat dan Gelombang Hijau Untuk Mendapatkan Point Cloud Airbone Lidar Bathymetry pada Perairan Dangkal (Studi Kasus: Perairan Pulau Ular dan Pantai Tanjung Sari Cilegon, Provinsi Banten): Signal Processing of Near Infrared Waves and Green Waves to Obtain Airbone Lidar Bathymetry Point Clouds in Shallow Waters (Case Study : Pulau Ular Waters and Tanjung Sari Beach, Cilegon, Banten Province). Jurnal Hidropilar, 8(2), 101–114. https://doi.org/10.37875/hidropilar.v8i2.256