Salinitas Absolut dan Arus Sebagai Pembaruan Variabel untuk Pemutakhiran Basisdata Sistem Fusi-Oseanografi
Absolute Salinity and Current as A Variable Update for Updating The Fusion- Oseanographic System Database
DOI:
https://doi.org/10.37875/hidropilar.v7i2.219Keywords:
Ocean Data View, Salinitas, Salinita Absolut, Arus Laut, Webdatabase Fusi-OseanografiAbstract
Sistem Basisdata Fusi-Oseanografi merupakan inovasi baru di bidang pengelolaan data observasi dan teknologi prediksi Oseanografi Nasional. Pembangunan sistem basisdata yang baru membutuhkan pengembangan yang berkelanjutan dengan menambahkan variabel lain seperti variabel Salinitas Absolut dan Arus. Data penelitian (Salinitas, Temperatur, dan Komponen Arus u,v) bersumber dari Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) tahun 2020. Ketiga variabel diatas dikomputasi dan divisualisasikan terhadap 32 kedalaman dan 12 WFO menggunakan software ODV versi 5.3.0 untuk menghasilkan kumpulan database peta Salinitas Absolut dan Arus. Kumpulan database tersebut, selanjutnya diunggah kedalam webdatabase purwarupa Fusi-Oseanografi untuk ditampilkan di Aplikasi Android Fusioseanografi V3 bagi pengguna. Untuk mengetahui kevalidan data model dari CMEMS, maka diperlukan adanya verifikasi dengan data observasi lapangan. Verifikasi/validasi dilakukan sampai dengan level tertentu, dengan data pembanding berasal dari World Ocean Dataset (WOD) dan data primer. Penelitian menghasilkan database peta variabel Salinitas Absolut dan Arus sejumlah 3865 gambar. Kadar salinitas absolut tertinggi sebesar 38 g/Kg di WFO-04 kedalaman 50 meter, nilai terendahnya 28 g/kg di WFO-04 kedalaman 0.5 meter. Rata-rata dari 12 WFO, nilai salinitas absolut tertinggi sebesar 35.63 g/Kg dan terendahnya 32.85 g/Kg. Kecepatan arus akan mengalami penurun secara berangsur-angsur dilapisan kedalaman yang semakin dalam. Verifikasi data menghasilkan nilai kuantitatif yang baik dengan nilai RMSE variabel Salinitas Absolut berkisar antara 0.00002 g/Kg sampai dengan 0.3605 g/Kg dengan nilai rata-rata nya sebesar 0.0408 g/Kg. Kecepatan arus memiliki nilai kuantitatif RMSE pada kisaran nilai antara 0.03477 m/s sampai dengan 0.1348 m/s dengan nilai rata-rata 0.0877 m/s.
References
Agustinus, A., Kuswardani, A. R. T. D., Pandoe, W., & Riyadi, N. (2022). Studi Karakteristik Massa Air untuk Menentukan Shadow Zone di Selat Makassar: Study of Water Mass Characteristics to Determine Shadow Zone in Makassar Strait. Jurnal Chart Datum, 2(2), 177–186. https://doi.org/10.37875/chartdatum.v2i2.103
Armansyah, D.,Sukoco, N .B., Adrianto, D.,DewantonoL.& Pranowo, W. S. (2019). Purwarupa Dukungan Data Arus Laut Operasional Bersumber Dari Copernicus Marine Environment Monitoring Service (Cmems) Dalam Format Aml Iwc Arus Laut untuk TNI AL. Jurnal Chart Datum. 5, 1 (Jul. 2019),1-16.DOI:https://doi.org/ 10.37875/char tdatum.v5i1.142.
Azis, M. (2006). Gerak Air Dilaut. Oseana, Volume XXXI, Nomor 4, 10.
Bramantyo, K. (2019). Apa itu Salinity Absolut dan Apa satuan kuantitas dari Salinity pada umumnya. Jakarta: MEALABS ENVIRONMENT INDONESIA.
Copernicus Marine Service (2014). Copernicus.Retrieved from Marine.copernicus.eu: https://marine.copernicus.eu/about.(di akses Selasa 26 Juli 2021).
http://www.pushidrosal.id/assets/filemanager/pdf/sejarah_pusat_hidrografi_dan_ose.pdf (Diakses Selasa 17 Juni 2021).
http://labdatakelautan.com/fusioseanogr afi/wp-admin/edit tags.php?Taxonomy= category (Di akses Senin 18 Juni 2021).
IOC, SCOR & IAPSO (2010). The International thermodynamic equation of seawater – 2010: Calculation and use of thermodynamic properties. Intergovernmental Oceanographic Commission, Manuals and Guides No.56, UNESCO (English), 196pp.
McDougall, T. (2012). Calculation and use of thermodynamic properties. Inu.o. Wales, The International Thermodynamic Equation of Seawater (p. 11). New South Wales: TEOS-10. Boyer, T.P., O.K. Baranova, C. Coleman, H.E. Garcia, A.Grodsky, R.A. Locarnini, A.V. Mishonov, C.R. Paver,
Reagan, J., Seidov, D., Smolyar I., Weathers, K., Zweng .M., (2018): World Ocean Database2018.A.V.Mishonov,Technical Ed., NOAA Atlas NESDIS 87.https://www.ncei.noaa.gov/sites/default/files/202004/wod_intro_0.pdf
Purnomo. (2017). Penggambaran Pola Arus Dua Dimensi Ruang Dan Satu Dimensi Waktu Dengan Perangkat Lunak ODV V.4.5.3 di Selat Sunda. Tugas Akhir Jakarta: STTAL.
Pranowo, N. (2015). Dinamika Oseanografi. Jakarta: UNPAD PRESS.
Setiyadi, J. Pranowo., W., Kurniawan, E. Adrianto., Sukoco, N., Putra, I., Tambunan, R., Maryan, Y., Adventari, T., Surya, A. Kurniawan., Arifin. Sofi, I., Sutopo I., Prayitno, T., Abidin, Z., Khitami, R. M. Rizki. (2021). Pembuatan Purwarupa Sistem Fusi Data Dan Prediksi Oseanografi Nasional Untuk Mendukung Pertahanan Keamanan Maritim Dan Pembangunan Nasional Di Bidang Maritim Tahap II. Laporan Teknis. LPPM STTAL.
Schlitzer, R.(2020), Ocean Data View (ODV). Retrieved fromM Alfred Wegen Institute: https://odv.awi.de
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (2018). Pedoman Penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut. Surabaya: Markas Besar Angkatan Laut
Sumirang, E. (2020). Pemutakhiran Web Database Sistem Fusi Oseanografi dengan Menambahkan Variabel Sound Speed (Kecepatan Suara) Dan Cabbeling Coefficient (Koefisien Percampuran Massa Air). Tugas Akhir Jakarta: STTAL.
Aji, T. (2016). Studi Karakteristik Massa Air Untuk Menentukan Shadow Zone di Selat Sunda. Skripsi Jakarta: STTAL.
Wahid, A. (2020). Tekanan Bawah Laut (Pressure) dan Kestabilan Massa Air (Brunt-Vaisala Frequency) Untuk Web Database Fusi Oseanografi. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut. Tugas Akhir Jakarta: STTAL.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Hidropilar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.