Studi Komparasi Pengolahan Data Global Positioning System Menggunakan Perangkat Lunak Komersial dan Perangkat Lunak Ilmiah

Comparative Study of Global Positioning System Data Processing Using Commercial Software and Scientific Software

Authors

  • Windu Tri Kurniawan Hidayat Mahasiswa Program Studi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL
  • Sudarman Sudarman Peneliti dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB
  • Ahmad Lufti Ibrahim Dosen Tetap Prodi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL
  • Trijoko Trijoko Peneliti dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL

DOI:

https://doi.org/10.37875/hidropilar.v1i2.34

Keywords:

perangkat lunak komersial, perangkat lunak ilmiah, jarak antartitik < 10 km, jarak antartitik >10 km, selisih koordinat nilai pergeseran titik

Abstract

Titik kontrol yang ada di seluruh wilayah Nusantara masih belum tersebar secara merata, dan juga kerapatannya belum optimal. Sehingga tidak jarang ketika melakukan survei GPS akan menggunakan baseline yang panjang. Banyak sekali tim survei dihadapkan dengan keberadaan titik referensi survei GPS yang berjarak ratusan kilometer (km) dari wilayah survei, sehingga baseline yang dibentuk ketika proses survei GPS jaraknya lebih dari 100 km. Dalam pelaksanaan survei yang dilakukan oleh Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) selama ini untuk pengolahan data survei GPS masih menggunakan perangkat lunak komersial. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Jaring Kontrol Horizontal untuk jarak tipikal antartitik yang berdampingan dalam jaring < 10 km untuk pengolahan datanya dengan menggunakan perangkat lunak komersial, sedangkan untuk jarak tipikal antartitik yang berdampingan dalam jaring > 10 km untuk pengolahan datanya menggunakan perangkat lunak ilmiah.

Dalam penelitian ini, kegiatan penentuan posisi dilakukan dengan menentukan koordinat titik yang jarak antartitik dalam jaring < 10 km dan jarak antartitik dalam jaring > 10 km. Penentuan posisi untuk jarak antartitik dalam jaring < 10 km dilakukan dengan mengunakan data pengamatan dua receiver GPS Trimble 5700 dan stasiun CORS dengan waktu pengamatan 2 jam, sedangkan untuk jarak antartitik > 10 km menggunakan data stasiun CORS dengan waktu pengamatan 24 jam. Selanjutnya melakukan pengolahan menggunakan perangkat lunak komersial dan ilmiah.

 

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak komersial untuk menentukan koordinat definitif suatu titik dengan jarak antartitik < 10 km dengan waktu pengamatan 2 jam diperoleh nilai pergeseran terhadap deskripsi titik BJKU sebesar 0,220 m dan untuk menentukan koordinat definitif suatu titik dengan jarak antartitik > 10 km dengan waktu pengamatan 24 jam diperoleh nilai pergeseran terhadap deskripsi titik BAKO sebesar 0,031 m. Sedangkan hasil pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak ilmiah untuk menentukan koordinat definitif  suatu titik dengan jarak antartitik < 10 km dengan waktu pengamatan 2 jam diperoleh nilai pergeseran terhadap deskripsi titik BJKU sebesar 0,029 m dan untuk jarak antartitik > 10 km dengan waktu pengamatan 24 jam diperoleh nilai pergeseran terhadap deskripsi titik BAKO sebesar 0,028 m.

References

Abidin, H.Z. (1994, 1996). Modul-8 Perencanaan dan Persiapan Survei GPS. ITB, Bandung.

Abidin, H.Z. (1996). Pengolahan Data Survei GPS. ITB. Bandung.

Abisin, H.Z. (2001). Geodesi Satelit. P.T. Pradnya Paramita, Jakarta.

Abidin, H.Z. (2007). Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Cetakan Ketiga. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Abidin, H.Z. (2007). Modul-3 GPS Positioning. ITB. Bandung.

Abidin, H.Z., C. Subarya, B. Muslim, F.H. Adiyanto, I. Meilano, H. Andreas, I. Gumilar. (April 2010). The Applications of GPS CORS in Indonesia: Status, Prospect and Limitation. Paper presented at the FIG Congress 2010, Building the Capacity - Sydney, Australia. http://www.fig.net/pub/fig2010/papers/ts06cts06c_abidin_subarya_et_al_3924.pdf

Abidin H.Z., Jones A., Kahar J. (2011). Survei Dengan GPS. ITB. Bandung.

Badan Informasi Geospasial (BIG), Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) . (27 September 2014). RINEX download step by step. http:// inacors.big.go.id/ spiderweb/ Help/ EN/ Users/ help_spiderweb_rinex_download_step-by-step.htm

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2002). Jaring Kontrol Horizontal (SNI 19-6724-2002). Bogor.

Rolf Dach, Urs Hugentobler, et al., ed. (Januari 2007) User manual of the Bernese GPS Software Version 5.0. Astronomical Institute, University of Bern.

Rolf Dach, Urs Hugentobler, Peter Walser. (September 2011) Tutorial of the Bernese GPS Software Version 5.0. Astronomical Institute, University of Bern.

Sudarman. Catatan Kuliah Proyeksi Peta. ITB. Bandung.

Trimble Business Software Technical Notes, 24 Agustus 2014. http://www.evsgps.com/PDFS/Survey datasheet - Business Center Software.pdf.

Trimble Navigation Limited. (2011). Trimble Business Center Version 2.50 Tutorials. Ohio. USA.

Downloads

Published

2015-07-27

How to Cite

Hidayat, W. T. K., Sudarman, S., Ibrahim, A. L., & Trijoko, T. (2015). Studi Komparasi Pengolahan Data Global Positioning System Menggunakan Perangkat Lunak Komersial dan Perangkat Lunak Ilmiah: Comparative Study of Global Positioning System Data Processing Using Commercial Software and Scientific Software. Jurnal Hidropilar, 1(2), 143–152. https://doi.org/10.37875/hidropilar.v1i2.34