Ekstraksi Kedalaman Laut Untuk Mendukung Daerah Latihan Pendaratan Pasukan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Damar Provinsi DKI Jakarta)

Extraction of Sea Depths to Support Troop Landing Training Areas Using Remote Sensing Technology and Geographic Information Systems (Case Study of Damar Island, DKI Jakarta Province)

Authors

  • Ricardo Sirait Mahasiswa Program Studi S1 Hidros, STTAL
  • Kuncoro Teguh Setiawan Peneliti dari Pusat Pusat Penginderaan jauh LAPAN
  • Agus Iwan Santoso Peneliti dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL
  • Dwi Jantarto Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL

DOI:

https://doi.org/10.37875/chartdatum.v3i2.119

Abstract

Dengan Kondisi Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Merupakan Negara kepulauan yang berbentuk republik. Masing-masing pulau mempunyai corak dan struktur yang berbeda-beda mulai dari bentuk pulau dan jenis tanah yang ada di pulau tersebut. Oleh karena itu perencanaan dan penentuan suatu operasi amfibi membutuhkan informasi yang benar terhadap kondisi permukaan dan hidrografi pantai, dengan adanya teknologi penginderaan jauh untuk menentukan suatu medan pendaratan amfibi dapat dilakukan dengan citra satelit SPOT-6 Walaupun terdiri dari kepulauan, Pertahanan suatu Negara tentu tidak dapat diukur dari seberapa besar alokasi anggaran ideal untuk bidang pertahanan, namun dalam arti tersebut bagaimana meningkatkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan semakin kompetitif dari segi pemikiran dan penguasaan teknologi. Dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi informasi kedalaman laut dengan menggunakan citra satelit SPOT-6 dimana area tersebut untuk menentukan daerah pendaratan amfibi dipulau damar kepulauan seribu DKI. Jakarta. Serta harus mengetahui parameter-parameter untuk penentuan daerah pendaratan amfibi yang dapat di ekstraksi untuk mendapatkan nilai kedalaman dan tingkat akurasi dengan menggunakan metode Van Hengel dan Spitzer penginderaan jauh SPOT-6 dengan resolusi tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan 4 band yang terdiri dari band 1,2,3,4 citra satelit SPOT-6 dipulau damar kepulauan seribu dapat memberikan informasi kedalaman laut dari 0 meter sampai dengan 20 meter. Adapun pemetaan batimetri menghasilkan nilai akurasi dengan interval 0 meter-5 meter tingkat ketelitian 0,9103 meter, sedangkan kedalaman 5 meter-10 meter tingkat ketelitian 1,2549 meter, dan kedalaman 10 meter-15 meter tingkat ketelitian 4,3241 meter. Informasi peta pendaratan dari hasil pengolahan adalah pada area yang dibatasi dengan titik kordinat A. 106° 84' 64.3" E - 05° 96' 17.3" S dan B. 106° 84' 52.4" E - 05° 95' 96.67" S dan C. 106° 84' 61.1" E - 05° 95' 96.67" S dan D.106° 84' 71.5" E - 05° 96' 06.86" S.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-09-21

How to Cite

Sirait, R., Setiawan, K. T., Santoso, A. I., & Jantarto, D. (2022). Ekstraksi Kedalaman Laut Untuk Mendukung Daerah Latihan Pendaratan Pasukan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Damar Provinsi DKI Jakarta): Extraction of Sea Depths to Support Troop Landing Training Areas Using Remote Sensing Technology and Geographic Information Systems (Case Study of Damar Island, DKI Jakarta Province). Jurnal Chart Datum, 3(2), 45–59. https://doi.org/10.37875/chartdatum.v3i2.119