Pengolahan Gelombang Permukaan Laut Menggunakan Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau Pabelokan

Sea Surface Wave Treatment Using the Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) Method in Pabelokan Island Waters

Authors

  • Eko Setiawan Mahasiswa Program Studi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL
  • Dian Adrianto Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL
  • Candrasa Surya Dharma Peneliti dari Dinas Hidro-Oseanografi, TNI-AL
  • Endro S. Kurniawan Dosen Pengajar Prodi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL

DOI:

https://doi.org/10.37875/hidropilar.v2i2.49

Keywords:

Keselamatan pelayaran, karakteristik gelombang, metode SMB, alat Luwes

Abstract

Gelombang merupakan salah satu fenomena oseanografi yang sangat berpengaruh untuk kegiatan-kegiatan dilaut terutama kaitannya dengan keselamatan pelayaran, untuk mendapatkan data gelombang tersebut memerlukan biaya yang tinggi. Untuk itu, sebagai alternatif digunakanlah metode peramalan dengan menggunakan input data angin. Salah satu metode peramalan gelombang yang digunakan adalah metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB).

Pulau Pabelokan merupakan salah satu aset nasional yang didalamnya terdapat installasi gas bumi yang dikelola oleh CNOOC SES Ltd dan merupakan pulau dengan aktifitas yang tinggi. Di Pulau Pabelokan terdapat stasiun Meteorologi dan stasiun pengukuran gelombang yang diletakkan di installasi pengeboran Cinta Komplek yang terletak tidak jauh dari Pulau Pabelokan. Untuk mendapatkan karakteristik gelombang dengan menggunakan metode SMB diperlukan input data berupa arah dan kecepatan angin, data yang digunakan adalah data angin dengan rentang waktu antara 2014 s.d 2015. Gelombang representatif hasil metode SMB dibandingkan dengan hasil pengukuran gelombang diarea pengeboran Cinta Komplek milik CNOOC dengan alat yang digunakan adalah Live Uninterupted Water Sensor (Luwes) pada tanggal 12 s.d 27 Agustus 2016.

Data yang dihasilkan melalui perhitungan SMB dibandingkan dengan data hasil pengukuran langsung, dari hasil pengolahan menggunakan metode SMB, Hmax = 3,45 m, Hmin= 0,02 m, Hs= 1,05 m, dan HAVG= 0,48 m. Data hasil pengukuran langsung mendapatkan Hmax = 3,75 m, Hmin = 0,01 m, Hs = 0,62 m, dan Hrata-rata = 0,37 m.

References

Bambang Triatmodjo. ( 1999 ) “ Teknik Pantai “ Beta Offset. Yogyakarta

Buku Peta Klimatologi Gelombang BMKG (2012). Softcopy/PDF

Jejen J.H,Muh.Yusuf & Elis Indrayanti (2013) “Dinamika Penjalaran Gelombang Menggunakan Model CMS-Wave Di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa” Jurnal Oseanografi Vol.2,No.3 dari http:// ejournal-s1.undip.ac.id

Komarudin “ Pengoperasian , Pengumpulan Dan Pengolahan Data Meteorologi Menggunakan AWS RMYoung 26800 “ ( 2011 )

Mulyadi,Muh.Ishak Jumarang,Apriansyah (2015) “Studi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata” Positron, Vol.V,No.1 ISSN: 2301-4970,dari http://www. Portalgaruda.org./PDF

Nining Sari Ningsih.Dr.Eng (2000), “ Gelombang Laut “ Program Studi Oseanografi Jurusan Geofisika dan Meteorologi Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung.

Saiful “Perbandingan Gelombang hasil Pengukuran Insitu Dengan hasil konversi Angin Menjadi Gelombang” (2012)

Shore Protection Manual 1984 Volume I.Softcopy/PDF

Yosua A.R.,Muh.I.Jasin & Jeffry D.Mamoto (2015) “Analisa Karakteristik Gelombang Di pantai Bulo Rerer KecamatanKombi Kabupaten Minahasa” Jurnal Sipil Statik.Vol.3,No.1.ISSN:2337-6732,diakses dari http://www.ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/6791/PDF

Downloads

Published

2016-12-26

How to Cite

Setiawan, E., Adrianto, D., Dharma, C. S., & Kurniawan, E. S. (2016). Pengolahan Gelombang Permukaan Laut Menggunakan Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau Pabelokan: Sea Surface Wave Treatment Using the Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) Method in Pabelokan Island Waters. Jurnal Hidropilar, 2(2), 133–146. https://doi.org/10.37875/hidropilar.v2i2.49