Pemanfaatan Data Hidrografi Dalam Penentuan Traffic Separation Scheme di Selat Karimata

Utilization of Hydrographic Data in Determining the Traffic Separation Scheme in the Karimata Strait

Authors

  • Senthiko Pinahayu Sekolah Tinggi Teknologi Angkatyan Laut
  • Dyan Primana Sobaruddin Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut
  • Demo Putra Peneliti pada Badan Keamanan Laut

DOI:

https://doi.org/10.37875/chartdatum.v8i1.94

Keywords:

Traffic Separation Scheme (TSS), Selat Karimata

Abstract

Wilayah perairan laut Indonesia, sering dijadikan sebagai rute pelayaran yang efisien oleh kapal-kapal (lokal dan asing) untuk melintas Oleh karena itu, dalam memenuhi kewajibannya sebagai negara pantai, Indonesia menyelenggarakan Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI dimana salah satu mekanisme dalam menjaga keselamatan pelayaran dengan penataan alur pelayaran di laut yang digunakan untuk ketertiban lalu lintas kapal, keselamatan dan keamanan bernavigasi, dan perlindungan lingkungan maritim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis frekuensi kapal yang melintas untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kapal di Selat Karimata dalam penetapan Traffic Separation Scheme (TSS), kemudian Mengetahui peran dari aspek hidrografi untuk mengidentifikasi bahaya navigasi dalam menunjang keselamatan pelayaran pada TSS, serta Pembuatan layout peta jalur TSS pada ALKI I di Selat Karimata dengan mengetahui batas – batas, kondisi lebar dan jarak di selat, bahaya navigasi di area TSS.

` Pendekatan penelitian yang dalam studi ini terutama didasarkan pada pemodelan penetapan batas berupa koordinat titik batas dan delineasi garis batas alur dengan dibuat rencana pembangunan alur pelayaran dengan mempertimbangkan keselamatan lalu lintas kapal-kapal yang biasa beroperasi di area tersebut. Secara teknis diperlukan survei hidrografi didahului dengan kegiatan survei hidrografi untuk mengetahui data kedalaman di sekitar perairan yang akan ditetapkan sebagai TSS. Penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan TSS di selat Karimata adalah solusi terbaik untuk meningkatkan keselamatan pelayaran pada wilayah dengan memperhitungkan beberapa aspek antara lain aspek hidrografi, bahaya navigasi, serta data maritim.          

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arthur Robinson dkk, (1995). Elements of cartography. 6th Edition. New York: John Wiley & Sons.

Bakamla RI (2021). Automatic Identification System.

Bukori, I., Pujiono, P., & Suharnawi, S. (2015). Metode Simple Additive Weighting (Saw) Untuk Penentuan Peringkat Dalam Pembuatan Peta Tematik Daerah Rawan Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus Kabupaten Pati). Jurnal Teknologi Informasi, 14(4), 272-280.

Suita, D. (2018). Kajian Kapasitas Parkir Kapal Terhadap Kedalaman Dan Luas Dermaga Di Kabupaten Mandailing Natal. Buletin Utama Teknik, 14(1), 55-62.

Djunarjah E. Dkk., Maret 2005, “Survei Hidrografi”, Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama.

Farah. (2016). The invisible web.Online at https://ilmugeografi.com/biogeografi/pengertian-cagar-alam, accessed 5 April 2021.

Hu, B., Liu, W. Wang, K., Yan, L, Liang, M., Li, H., & Liu, J. (2017). Statistical Analysis of Massive AIS Trajectories Using Gaussian Mixture Models. Conference: 2017 2nd International Conference on Multimedia and Image Processing.

International Hydrographic Organization (IHO). (2008). Standar Ketelitian Survei Hidrografi berdasarkan S-44 IHO Edisi 5 tahun 2008.

Irawan, N. (2011). Survei Hidrografi Untuk Monitoring Alur Pelayaran.

Kresno Buntoro, Nusantara Dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2017 – Ed.1 – Cet. 1 – Depok: Rajawali Pers.

MarineTraffic Density Maps, online at https://www.marinetraffic.com/en/ais/home/centerx: 108.7/accessed 03 April 2021.

Nofriansyah (2014: 11) Simple Additive Weighting (SAW).

Permenhub No.129 Tahun 2016 tentang Alur Pelayaran di Laut dan Bangunan atau Instalasi di Perairan.

PTE BPPT. (2018). Pengembangan AIS – Online at, https://pte.bppt.go.id/ accessed 08 maret 2021.

Pushidrosal (2013). Peta Laut Indonesia No 149 edisi ke 7.

Pushidrosal (2015). Petunjuk Teknis Pembuatan Dan Perbaikan Peta Laut.

Pushidrosal (2017). Informasi Selat Dan Teluk Wilayah I,. Penerbit Pushidrosal.

Pushidrosal (2017). Informasi Selat dan Teluk Wilayah I.

Pushidrosal (2018). Kepanduan Bahari Wilayah I.

Sobaruddin, D. P., Armawi, A., & Martono, E. (2017). Model Traffic Separation Scheme (TSS) Di Alur Laut Kepulauan Indonesia (AlKI) I Di Selat Sunda Dalam Mewujudkan Ketahanan Wilayah. Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 104-122.

Soegeng, H. (2016). Analisa Daya Mesin Dan Bollard Pull Kapal Tunda Untuk Kapal Peti Kemas Post-Panamax Di Pelabuhan Kalibaru.

The-illustration-of-maritime-AIS online at https://www.researchgate.net/ figure/ network_fig1_ 320125624/ accessed 03 April 2021.

Traffic_Separation_Scheme_.pdf, online at, https://hubla.dephub.go.id/ /documents accessed 08 maret 2021.

UN. United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). http://www.un.org/depts/los/convention_agreements/texts/unclos/unclos_e.pdf.

Downloads

Published

2022-07-25

How to Cite

Pinahayu, S., Sobaruddin, D. P., & Putra, D. (2022). Pemanfaatan Data Hidrografi Dalam Penentuan Traffic Separation Scheme di Selat Karimata : Utilization of Hydrographic Data in Determining the Traffic Separation Scheme in the Karimata Strait. Jurnal Chart Datum, 8(1), 31–40. https://doi.org/10.37875/chartdatum.v8i1.94