Analisis Data Penginderaan Jauh untuk Mendeteksi Perubahan Luasan Mangrove Sebagai Sarana Pelindung Ekosistem Pantai (Studi Kasus di Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara)

Analysis of Remote Sensing Data to Detect Changes in Mangrove Area as a Protective Means of Coastal Ecosystems (Case Study in Kema, North Minahasa Regency, North Sulawesi)

Authors

  • Faishal Ramandalush Mahasiswa Program Studi S1 Hidrografi, STTAL
  • Agus Iwan Santoso Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL
  • Sukentyas Estuti A Peneliti dari Inderaja LAPAN TNI AL
  • Andreas A. Hutahean Peneliti dari Balitbang Kelautan dan Perikanan, KKP RI

DOI:

https://doi.org/10.37875/chartdatum.v2i1.78

Keywords:

Kerapatan, Luas, NDVI, Pelindung Ekosistem Pantai, Penginderaan Jauh

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan di daerah tropika yang terdiri atas sekitar 17.504 buah pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km. Oleh karena itu Indonesia mempunyai ekosistem pesisir yang luas dan beragam salah satunya hutan mangrove. Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem penting di kawasan pesisir pantai yang dapat melindungi ekosistem pantai dari terjangan gelombang akibat Tsunami. Ekosistem ini terus mengalami tekanan di seluruh dunia. Luas mangrove di  Indonesia mencapai 4,25 juta hektar yang merupakan 25% dari total luas mangrove dunia. di Sulawesi Utara, luas hutan mangrove mencapai 12.977 ha pada tahun 2000, turun menjadi 11.546 ha pada tahun 2005.

Untuk mengetahui luasan mangrove dan kerapatan vegetasi mangrove di wilayah Kema Minahasa Utara dapat diketahui dengan pemanfaatan data penginderaan jauh  yaitu data citra Landsat-7  tahun 2000 dan Landsat-8 tahun 2015. Data Landsat diolah di software ErMapper dengan beberapa tahap meliputi: penyiapan citra, koreksi radiometrik dan geometrik, digitasi pemisahan ekosistem mangrove dan non-mangrove, cropping area penelitian, NDVI, penentuan threshold, pengkelasan kerapatan vegetasi mangrove, menghitung luas sebaran dan kerapatan vegetasi mangrove. Data primer berupa validasi titik samping mangrove di wilayah penelitian. Serta analisis mangrove sebagai pelindung ekosistem pantai.

Dari hasil penelitian, total luas ekosistem mangrove yang berada di wilayah Kema Minahasa Utara seluas 223,48 ha. luas mangrove pada citra Landsat tahun 2000 seluas 172,52 ha dan luas mangrove pada citra Landsat tahun 2015 seluas 174,92 ha. Dalam kurun waktu 15 tahun luasan mangrove yang berada di Kema Minahasa Utara bertambah seluas 2,4 ha atau 1,4%. Sedangkan kerapatan mangrove dalam kurun waktu 15 tahun tersebut mengalami perubahan dari kelas kerapatan sedang ke kerapatan tinggi seluas 75,178 ha. analisis untuk pelindung pantai dapat disimpulkan berdasarkan peneliti asal jepang bahwa gelombang setinggi 3 m yang menerjang ekositem mangrove setebal 400 m pada lokasi penelitian, maka jangkauan run up yang masuk ke daratan tinggal 57%.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-09-20

How to Cite

Ramandalush, F., Santoso, A. I., A, S. E., & Hutahean, A. A. (2022). Analisis Data Penginderaan Jauh untuk Mendeteksi Perubahan Luasan Mangrove Sebagai Sarana Pelindung Ekosistem Pantai (Studi Kasus di Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara): Analysis of Remote Sensing Data to Detect Changes in Mangrove Area as a Protective Means of Coastal Ecosystems (Case Study in Kema, North Minahasa Regency, North Sulawesi). Jurnal Chart Datum, 2(1), 88–97. https://doi.org/10.37875/chartdatum.v2i1.78