Karakteristik Angin dan Gelombang di Perairan Selatan Pulau Biak untuk Perencanaan Awal Pembangunan Dermaga Lanal
Characteristics of Wind and Waves in The Waters of The Southern Biak Island Coastal Waters for Construction Planning of The Navy Harbour
DOI:
https://doi.org/10.37875/chartdatum.v8i2.143Keywords:
Biak, gelombang, angin, windrose, WaveroseAbstract
Kabupaten Biak Numfor berada pada posisi yang strategis dan berbatasan dengan negara-negara di kawasan Pasifik. TNI-AL sebagai penegak kedaulatan di laut, hadir di wilayah perairan perbatasan Indonesia termasuk perairan kepulauan Biak. Lanal Biak akan membangun fasilitas dermaga yang berlokasi di pesisir daerah Waupnor, Kabupaten Biak Numfor. Untuk itu perlu dilaksanakan studi pendahuluan tentang kondisi hidro-oseanografi di perairan dermaga tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang karakteristik gelombang dan angin terkait dengan tinggi gelombang maksimum, tinggi gelombang signifikan dan kecepatan angin selama 1 tahun (Desember 2020 s.d. November 2021). Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data dari ECMWF diolah dengan software Ocean Data View (ODV) kemudian diekspor dan dikalkulasi menggunakan MS. Excel. Selanjutnya ditampilkan dalam windrose dan waverose menggunakan software WRPlot. Dari hasil penelitian ini didapatkan tinggi gelombang maksimum terjadi pada bulan April 2021 dan Januari 2021 yaitu mencapai 2,37 meter dan tinggi maksimum gelombang signifikan juga terjadi pada bulan April 2021 mencapai 1,23 meter dengan arah gelombang pada musim Barat dan musim Peralihan I bergerak dari arah Barat Daya ke Timur Laut dengan ketinggian gelombang dari 0,33-1 meter. Kecepatan angin maksimum dan rata-rata terjadi pada musim Barat dan musim Peralihan I, bergerak dari arah Barat Daya dan Barat berkisar 3,6-5,7 m/s. Selain itu didapatkan persamaan regresi ( y = 9,0932x + 1,0665 ) dan nilai R² = 0,726, dengan nilai korelasi yang cukup kuat (0,5). Untuk keamanan kapal saat sandar di dermaga ini juga sangat aman, data tinggi gelombang signifikan selama 1 tahun antara 0,33-1 meter. Namun perlu untuk diwaspadai pada musim angin Barat dan Peralihan I, tinggi gelombang maksimum dapat mencapai 2,37 meter dan kecepatan angin 30 m/s hingga 45,71 m/s.
Downloads
References
Dhanista, W. L. (2017). Gelombang Laut. Artikel Teknik Kelautan ITS.
Fitriansyah, O. A. (2021). Implementasi Pangkalan TNI AL di Perairan Jambi dalam Mendukung Strategi Pertahanan Laut. Jurnal Maritim Indonesia, 9(2), 159-168.
Lail, A., Monang.S, S., & Setiyadi, J., & Pranowo, W. S. (2019). Karakteristik Gelombang Laut untuk Informasi Pembangunan Dermaga (Studi Kasus Lanal Tahuna). Jurnal Hidropilar, 4(2), 69-76.
Pushidrosal. (2016). Peta Nomor 224.
Putra, R. F. (2015). Pengaruh Fenomena Monsun Asia-Australia terhadap Tinggi Gelombang Laut di Indonesia. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2, 242-250.
S.I., Darma Agung; Hollanda Arief K. (2017). Menata Pangkalan Angkatan Laut Guna Memperkuat Kedaulatan Maritim Indonesia. Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan, 9, 1-15.
Standarisasi Pangkalan TNI AL, Skep/1771/XII/2013.
Suhana, M. P., Nurjaya, I. W., & Natih, N. M. (2018). Karakteristik Gelombang Laut Pantai Timur Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2014. Dinamika Maritim, 6(2) 16-19.
Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Triatmodjo, B. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
Triatmodjo, B. (2012). Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Wardhani, P. A. (2021). Pola Angin dan Kaitannya terhadap Karakteristik Tinggi Gelombang di Perairan Labuan Bajo, NTT. Jurnal Tropimar, 3, 34-42.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Chart Datum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.