Pemilihan Area Alternatif Pantai Pendaratan Amfibi dengan Menggunakan Citra Satelit Pleiades (Studi Kasus Pulau Bunguran-Natuna)
Selection of Alternative Areas for Amphibious Landing Beaches Using Pleiades Satellite Imagery (Case Study of Bunguran-Natuna Island)
DOI:
https://doi.org/10.37875/chartdatum.v7i1.204Keywords:
Operasi Amfibi, Satelit PleiadesAbstract
Operasi amfibi merupakan salah satu proyeksi kekuatan militer dengan jalan mengintegrasikan berbagai jenis kekuatan kapal, pesawat udara, dan pasukan pendarat dalam suatu serangan terhadap Pantai musuh. Dengan berkembangannya teknologi penginderaan jauh citra satelit saat ini diharapkan mampu untuk memberikan informasi- informasi terkait tentang pelaksanaan operasi pendaratan amfibi. Penelitian dilakukan di Pulau Bunguran Natuna dengan menggunakan citra satelit resolusi sangat tinggi Pleiades milik Airbus Defense and Space yang mempunyai resolusi spektral 0,5 meter. Dalam penggabungan citra satelit dan peralatan analisa spasial (yaitu indeks vegetasi, klasifikasi, dan regresi), informasi di area Pesisir seperti, batas garis Pantai , komposisi dasar laut, dan batimetri dapat di sediakan. Sebagai hasilnya, pada penelitian ini menggunakan dan menganalisa citra satelit Pleiades untuk pemilihan area terkait mendukung latihan dan operasi pendaratan amfibi dan memberikan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaannya.
Downloads
References
Abidin, Hasanuddin Z, (1995), Konsep Dasar Pemetaan. Kelompok Keilmuan Geodesi ITB. Bandung. Airbus Defence and Space, 2017
Arhatin RE. 2007. Pengkajian Algoritma Indeks Vegetasi dan Metode Klasifikasi Mangrove dari Data Satelit Landsat-5 TM dan Landsat-7 ETM+: Studi kasus di kabupaten berau, Kalimantan Timur , Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Arthur H. Robinson, Joel L. Morrison, Philip C. Muehrcke, A. Jon Kimerling, Stephen C.Guptill. (1995). Elementh Of Cartography. Canada: Jhon Wiley and Sons.INC.
Danoedoro, P. 2012. Buku Pengantar Penginderaan Jauh. ISBN: 978-979-29-3112-9. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Dispeta Pushidrosal. 2015. Naskah Aspek Teknis Peta Militer
Edward M. Mikhail, Phd, (1998), Analysis and Adjusment of Survei Measurement.Green, E., Edwards A. and Mumby P. (2000), Mapping Bathymetry, in Edwards A. (ed.), Remote Sensing Handbook for Tropical Coastal Management, Paris, UNESCO, pp. 219-235. https://inderaja-catalog.lapan.go.id diakses pada tanggal 19 juli 2019
IHO Standards for Hydrographic Survey (2008), 5th Edition, Special Publication No. 44, Monaco. Indonesia Geospasial Portal, tanahair.indonesia.go.id diakses pada tanggal 2 Nopember 2019.
Iriawan, Hengky. 2008. Evaluasi Keadaan Medan Pantai Pendaratan dalam Mendukung Operasi Amfibi Menggunakan Analisa Sistem Informasi Geografis. Skripsi, Teknik Hidro- Oseanografi STTAL, Jakarta.
Jacek Malczewski, 1999. GIS and Multicriteria Decision Analysis.
Kanno, A. 2011. Shallow Water Bathymetri From Multispectral Satellite Images: Extensions of Lyzenga’s Method for Improving Accuracy. Coastal Engineering Journal, Vol. 53, No. 4, Halaman 431-450. Yamaguchi University. Jepang.
Lillesand, T. M., & Kiefer, R. W. (1997). Remote Sensing and Image Interpretation. Dalam Dulbahri, P. Suharsono, Hartono, Suharyadi, & Sutanto, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (hal. 714). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mabes TNI, Doktrin TNI Operasi Amfibi 2013, kep Panglima TNI nomor (kep/264/IV/2013/5 April 2013).
Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Perubahan Struktur Organisasi TNI.
Poerbandono, dkk.,2005, Survei Hidrografi, cetakan ke-1, PT. Refika Aditama, Bandung.
Prihandito, A. (1988). Proyeksi Peta. Yogyakarta: Kanisius. Pusdikhidros. 2019.
Hanjar Danpusdikhidros Penggunaan Data Hidro-Oseanografi Dalam Operasi Amfibi.
Pusdiklapa. 2018. Bahan Pengajaran Proses Perencanaan Operasi Amfibi pada OYU Opsfib Diklapa XXVII.
Pushidrosal, 2017, Informasi Pantai Pendaratan Wilayah I
Rawi, S. 2012. Teori Pasang Surut. Diktat Kuliah Jurusan Teknik Hidrografi, STTAL, Jakarta.
Santoso, A. I. (2008). Kajian Pulau-Pulau Kecil Terluar Untuk Menentukan Batas Wilayah Maritim Menggunakan Teknologi penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Nipa, Provinsi KePulauan Riau). Tesis.Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Sutanto. (1993). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Syah, A. F. (2010). Penginderaan Jauh dan Aplikasinya di wilayah Pesisir dan Lautan. Jurnal Kelautan, Volume 3, No. 1. ISSN: 1907-9931. Madura: Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo.
Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai . Yogyakarta:Beta Offset.
Vademecum Intai Amfibi Marinir,2017
Yuwono, Nur. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pantai Volume II, Yogyakarta: Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Chart Datum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.